Sergio Aguero Legenda baru Manchester City
Sergio Aguero. Nama inilah yang ternyata mampu membawa kegirangan luar biasa kepada publik "biru" Manchester di penghujung Premier League musim 2011-2012. Golnya dalam laga melawan Queens Park Rangers di Stadion Etihad, Minggu, menjadi penentu keberhasilan City untuk memuaskan dahaga gelar selama 44 tahun.
Tak sia-sia pula klub telah mendaulatnya sebagai pemain terbaik di dalam tim musim ini. Jika pemilihan diadakan setelah laga ini, pastilah gol terakhir Aguero ini yang dinobatkan sebagai gol terbaik City musim ini, bukan gol pertamanya dalam kemenangan 6-1 atas Norwich, 14 April lalu.
Dengan raihan 23 gol di liga musim ini dan total 30 gol untuk seluruh kompetisi, pemain internasional Argentina ini melewati ketenaran kompatriotnya, Carlos Tevez, serta Mario Balotelli karena ulahnya masing-masing.
Aguero mencetak gol terakhirnya pada Premier League musim ini sebagai seorang pemburu gol sejati. Dia mengakui prosesnya natural saja. Namun, Aguero menegaskan bahwa ini menjadi gol yang paling penting sepanjang kariernya.
"Bola berpindah ke kaki saya dan saya hanya berpikir bahwa saya harus menendangnya tepat ke sasaran. Bersyukur karena itu masuk. Pastinya, ini adalah gol yang paling penting dalam karier saya," ungkapnya seperti dilansir Mirror Football.
"Mencetak gol di menit-menit terakhir untuk memenangi gelar? Saya tak yakin ini akan terjadi lagi," tambahnya kemudian.
Mahal dan produktif
Berlabuh di Etihad pada 28 Juli 2011 dari Atletico Madrid, Aguero datang sebagai pemain muda berusia 22 tahun yang bernilai 38 juta poundsterling (sekitar Rp 565,54 miliar sesuai kurs saat ini). Mancini bahagia karena tahu benar bahwa klub telah mengamankan salah satu pemain muda terbaik di Eropa.
Tak perlu diragukan, pasalnya Aguero sudah bermain sepak bola di tim senior sejak berumur 15 tahun. Dia memang tercatat sebagai pemain sepak bola termuda dalam sejarah Primera División Argentina. Aguero memulai debut seniornya ketika bermain membela Independiente melawan San Lorenzo pada 7 Juli 2003.
Debut Aguero di City dimulai dengan fantastis kala tim menang 4-0 atas Swansea City, 15 Agustus lalu. Usai Aguero mencetak dua gol, Mancini langsung menyebutnya sebagai fotokopi dari pemain legendaris Brasil, Romario. Pemain kelahiran Quilmes, Argentina, itu dipuji karena kerja kerasnya dan kontrol bola yang fantastis meski Mancini menyadari performanya saat itu belum 100 persen.
Aguero diyakini bisa menjadi penyumbang gol yang produktif untuk City, dan dia membuktikannya waktu demi waktu. Meski pada debutnya, dia turun dari bangku cadangan, dalam laga-laga selanjutnya, Mancini tak segan-segan menurunkannya sebagai starter. Pelatih asal Italia itu bahkan menempatkannya sebagai pilihan utama saat Tevez dan Balotelli tak bisa bermain pasca-berulah.
Dia pula yang sempat membuat City menggeser Manchester United dari puncak klasemen sementara Premier League dengan hattrick kala tim menundukkan Wigan Atheltic, 10 September lalu. Meski kemudian, City kembali tergusur, Aguero terus memburu kesempatan mencetak gol dan berkali-kali jadi pahlawan bagi timnya.
Performanya yang fantastis itu pula yang membuat Real Madrid dikabarkan pernah memburunya. Bahkan, tim berjuluk "Los Blancos" itu disebut-sebut rela melepas striker andalannya, Gonzalo Higuain, demi Aguero. Namun, Madrid pun segera menepisnya.
"Maradona"-nya City
Rupanya, rumor terkait Madrid dan Aguero tak lepas dari peran bapak mertuanya, Diego Maradona. Meski dia diprediksikan akan menjadi "Maradona baru" bersama City karena gaya bermain yang hampir sama, Maradona tak hanya sebatas itu berpengaruh.
Pemain legendaris Argentina ini tampak "berkuasa" atas kehidupan menantunya itu. Maradona mengaku bahwa dia pernah meminta Pelatih Madrid, Jose Mourinho, untuk merekrut Aguero sebelum "Si Kun" memilih hijrah ke City.
"Saya pernah memberikan saran kepada Madrid untuk merekrut Aguero. Saya mengatakan kepada Mourinho bahwa dia sangat bagus. Dia cocok dengan rencana dan gaya permainan Madrid. Dia akan membuat Madrid lebih kompetitif dan selevel dengan Barcelona. Saya sangat percaya Madrid menyesal karena tidak memboyong Aguero," ungkap Maradona.
Sekali waktu lagi, pada bulan Maret, pria yang kini melatih klub asal Uni Emirat Arab, Al Wasl, itu pernah menyarankan Aguero untuk pindah saja ke Madrid. Maradona bahkan menyebutkan bahwa keputusan suami anak perempuannya, Gianinna Maradona, itu untuk pindah ke City adalah keputusan yang salah.
Namun, "Si Kun" tampaknya masih ingin terus bekerja keras di Manchester. Sama seperti karakter petualang anime dari Jepang, "Kum Kum", yang menginspirasi kakek dan neneknya untuk memberikan panggilan sayang "Kun", Aguero masih ingin "berpetualang" bersama City dan mencetak lebih banyak gol lagi.
Pastinya, Mancini juga tak ingin kehilangan si pencetak gol penentu yang akan segera menjadi legenda seperti bapak mertuanya. Pelatih berusia 47 tahun itu makin percaya terhadap kemampuan luar biasa dari Aguero. Salah satunya, seperti diungkapkan Mancini tentang gol penentu Aguero di laga terakhir City musim ini.
"Saya gembira ketika bola berpindah ke Sergio. Saya pikir tepat kalau dia yang mencetak gol terakhir," tutur Mancini.
Untung ada Aguero....
Data singkat Aguero
Nama lengkap: Sergio Leonel Agüero del Castillo
Tempat/tanggal lahir: Quilmes (Argentina), 2 Juni 1988
Tinggi: 1,73 m
Posisi: Striker
Nomor kostum: 16
Klub
Junior:
1997–2003 Independiente
Senior
2003–2006 Independiente
2006–2011 Atlético Madrid
2011– Manchester City
sumber: KOMPAS.com
0 komentar:
Posting Komentar